Sinopsis Jejak-Jejak Kembara Cinta
Enam orang laki-laki tumbuh dalam keluarga Bratalegawa yang sangat mapan. Mereka tumbuh menjadi The Prince Charming yang sepantasnya bisa mendapatkan segala yang mereka inginkan. Apalagi diimbangi dengan kecerdasan intelektual dan kesadaran beragama yang cukup dalam. Pendeknya, siapa sih yang bisa menolak pesona mereka?
Pada kenyataannya, dalam proses mencari cinta sejatinya, mereka dihadapkan pada banyak masalah. Di sisi lain, perempuan-perempuan yang kelak akan menjadi jodoh mereka juga dihadapkan pada jalan yang cukup berliku.
Si sulung Rahadi dan istrinya Nana, misalnya. Sejak awal pernikahan, mereka sudah mengalami kesulitan komunikasi. Rahadi sibuk dengan 'dunia sepi'nya dan masa lalunya bersama seorang Dea. Sementara Nana yang free spirit, terkaget-kaget mengalami hal ini. Masalah kian bertambah ketika anak kedua mereka, Irfan, dinyatakan menderita autis. Belum lagi masalah hadirnya orang ketiga yang mengeruhkan suasana.
Putra kedua, Willy, terpaksa harus menikahi seseorang yang bukan pilihan hatinya. Sementara cinta pertamanya, Astrid, harus menghadapi tekanan keluarga karena dianggap jomblo nggak laku. Willy harus menempuh jalan berliku dan 'persaingan' ketat untuk menemukan cintanya yang baru ditemuinya kembali.
Putra ketiga, Sena, juga pusing. Hubungan TTM sejak SMA dengan Kayla serasa jalan di tempat. Padahal ia dengan sabar menanti Kayla, yang merupakan 'bunga'. Sementara Kayla sendiri merasa cinta sejatinya memang bukan Sena. Hingga Kayla menjandapun, Sena masih ada di tempat yang sama dan menganggap Kayla terlalu keras kepala memandang hubungan mereka yang hanya sepasang sahabat.
Putra keempat, Dicky, merasa trauma menjalin hubungan dekat dan intens dengan perempuan manapun sejak ia shock menyadari betapa seseorang pernah 'mengejarnya sedemikian rupa'. Namun iapun sebenarnya merindukan membangun keluarga dengan perempuan yang ia cintai. Untuk itu ia harus menghadapi silang sengkarut hingga sampai bisa menikahi Firda, satu-satunya perempuan yang masuk dalam doa istikharahnya. Akan halnya Firda sendiri sudah capek dicap sebagai perempuan penggoda suami orang karena persahabatannya dengan seorang teman SMA-nya.
Putra bungsu, Haris, juga mengalami jalan berliku untuk sampai kepada cintanya. Ia sempat mengira jodohnya adalah Sophia, pasiennya di rumah sakit. Siapa sangka jodohnya justru si gadis cerdas nan bersahaja, Sisy?
Mungkin hanya putra kelima, Jati, yang relatif tidak bermasalah dengan jodohnya, Dini (mantan musuhnya di kampus).
Akankah keenam 'pangeran' ini mampu memenuhi harapan Mama mereka yang mualaf, di hari tuanya, yang ingin melihat mereka semuanya menikah dan menemukan cinta sejatinya? Mereka dibantu Rulina, sang sepupu yang spontan dan periang, berusaha menemukan ujung dari pengembaraan mencari cinta sejati itu. Berhasilkah? Silakan baca di novel yang sangat romantis dan sarat perenungan ini.
Bonus: Beberapa teks lagu romantis yang
match dengan setting cerita:)
Recent Comments